Telp : +8618150976625
Surel : Hello@MicrofiberLeather.com
Kulit buatan terbuat dari berbagai bahan, tetapi biasanya tidak menggunakan kulit binatang seperti kulit asli. Berikut beberapa jenis kulit yang umum dan komposisinya masing-masing:
1. Kulit PU: Kulit PU dibuat dengan mengaplikasikan lapisan poliuretan pada alas kain. Kainnya bisa terbuat dari katun, poliester, atau campuran keduanya. Kulit PU menjadi pilihan populer untuk berbagai aplikasi dan terkenal dengan daya tahan serta teksturnya yang lembut.
2. Kulit PVC: Kulit PVC diproduksi dengan melapisi dasar kain dengan lapisan polivinil klorida. Bahan dasar kain bisa terbuat dari poliester atau katun. Kulit PVC dikenal tahan air dan mudah dibersihkan.
3. Kulit Mikrofiber: Kulit mikrofiber terbuat dari kombinasi resin mikrofiber dan poliuretan. Microfiber adalah bahan sintetis yang terdiri dari serat ultra halus. Kulit mikrofiber menawarkan daya tahan yang sangat baik, kemudahan bernapas, dan tekstur yang mirip dengan kulit asli.
4. Alternatif Kulit Nabati: Beberapa jenis kulit buatan baru sedang dikembangkan dengan menggunakan bahan nabati. Bahan-bahan ini mungkin termasuk serat nanas, bahan turunan jamur, atau bahan alternatif nabati inovatif lainnya.
Bahan-bahan ini digunakan untuk membuat kulit buatan yang meniru penampilan, tekstur, dan terkadang bahkan sifat kulit asli, sehingga menawarkan alternatif vegan atau lebih terjangkau.
Kulit buatan, juga dikenal sebagai kulit sintetis atau imitasi, bisa menjadi vegan non-vegan pada bahan yang digunakan untuk memproduksinya. Kulit sintetis tradisional biasanya terbuat dari bahan berbasis minyak bumi. Bahan-bahan ini tidak berasal dari hewan dan dianggap ramah vegan.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua kulit buatan adalah vegan. Beberapa perusahaan memproduksi kulit imitasi menggunakan metode atau bahan alternatif yang mungkin menggunakan produk sampingan hewani. Misalnya, beberapa kulit sintetis menggunakan lem atau pelapis yang berasal dari hewan. Selain itu, ada jenis kulit imitasi alternatif yang terbuat dari bahan nabati, yang juga dianggap vegan.
Untuk menentukan apakah kulit buatan tertentu adalah vegan, sebaiknya teliti mereknya atau lihat label produk atau situs webnya. Banyak perusahaan sekarang memproduksi dan mengiklankan alternatif kulit buatan yang ramah vegan, sehingga semakin mudah untuk menemukan pilihan yang bebas dari kekejaman di pasar.
Kulit buatan dirancang meniru tampilan dan nuansa kulit asli. Daya tahannya bisa berbeda-beda tergantung kualitas bahan dan cara perawatannya.
Untuk memastikan umur panjang dari kulit buatan, penting untuk merawatnya dengan benar. Berikut beberapa tipnya:
1. Pembersihan rutin: Lap permukaan kulit buatan dengan kain lembut dan lembab untuk menghilangkan kotoran dan debu. Hindari penggunaan bahan kimia keras atau pembersih abrasif karena dapat merusak material.
2. Hindari panas dan sinar matahari langsung: Kulit tiruan sensitif terhadap panas ekstrem dan paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama. Jauhkan dari sumber panas dan lindungi dari sinar matahari, karena dapat menyebabkan bahan memudar atau rusak.
3. Gunakan tindakan perlindungan: Jika memungkinkan, hindari meletakkan benda tajam atau permukaan kasar pada kulit buatan untuk mencegah goresan atau robekan. Anda juga dapat menggunakan semprotan atau kondisioner pelindung yang dirancang khusus untuk kulit buatan guna menjaga kekenyalannya dan mencegah retak.
4. Tangani dengan hati-hati: Bersikaplah lembut saat menggunakan dan menangani barang-barang berbahan kulit buatan, seperti tas, jaket, atau furnitur. Hindari penarikan, peregangan, atau tekanan berlebihan pada material.
Dengan mengikuti petunjuk perawatan ini dan menggunakan produk kulit buatan berkualitas tinggi, Anda dapat mengharapkan produk tersebut bertahan dalam jangka waktu yang wajar. Namun, perlu diingat bahwa kulit asli cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan dapat mengembangkan patina yang diinginkan seiring berjalannya waktu, sedangkan kulit buatan mempertahankan penampilan yang konsisten.